A.
Macam-macam Ongkos
Definisi Ongkos
Ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan
antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan
yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang berguna untuk
memproduksi output atau pengeluaran. Penerimaan adalah
segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan yaitu segala
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dari pengertian di atas yang
secara umum diungkapkan terdapat juga 2 macam pengertian ongkos yaitu :
1. Economic Cost, yaitu ongkos yang
dikeluarkan atas penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output
tertentu.
2. Accounting Cost, yaitu ongkos yang
pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan
secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah:
- Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
- Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.
- Ditinjau dari sudut waktu, ongkos dapat dibedakan menjadi: Ongkos Jangka Pendek. & Ongkos Jangka Panjang.
Macam-macam Ongkos
Macam–macam Ongkos Produksi yang terbagi menjadi 7 macam
yaitu :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) yaitu
merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor),
yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap
dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output
yang dihasilkan.
2. Biaya tidak tetap (Variabel Cost)
yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian
variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya
output.
3. Biaya Total (Total Cost) yaitu
merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. TC = TFC +
TVC
4. Biaya Rata-rata (Avarage Cost) yaitu
merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap
(avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan
rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya
Total dengan jumlah output yang dihasilkan.
5. Biaya Marginal (Marginal Cost) yaitu
merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit
output.
6. Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage Fixed
Cost) yaitu biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan. AFC = (TFC
/ Q)*Q
7. Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage
Variable Cost) yaitu diperoleh dengan jalan membagi.
B.
Kurva Ongkos
Ongkos produksi dibedakan menjadi:
1.
Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan
sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,gedung dan
tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan
baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel.Jadi dalam
ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dari kurva produksi jangka pendek yaitu:
- AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
- ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
- AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2. Ongkos
Produksi Jangka Panjang
Dalam ongkos produksi jangka
panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada
ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel. Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik
digambarkan oleh kurve AC.Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2
ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3,dengan demikian pengusaha
mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.
Kemungkinan Kapasitas Produksi
Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik
digambarkan oleh kurve AC. Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI, kapasitas 2
ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3, dengan demikian pengusaha
mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.
Kurva Long Rung Average Cost (LRAC)
Kurva LRAC adalah kurva yang
menunjukkan ongkos rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi,
apabila perusahaan selalu menambah kapasitas produksiny. LRAC Curve dibentuk
dari kumpulan AC yang banyak sekali, maka bentuknya menyerupai huruf U. LRAC
tidak menyinggung kurve-kurve AC pada titik yang terendah. Dalam gambar
tersebut hanya kurva Acx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang paling
rendah yaitu titik B. Kurva-kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva
Acx tidak disinggung pada titik yang paling minimum.
Dalam jangka panjang titik terendah AC
tidak menggambarkan ongkos produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu
tingkat produksi,sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan ongkos. Kurva
AC1 dan AC2,titik A merupakan titik terendah dari ACI, sehingga dalam jangka
pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan ongkos yang paling
minimum. Tapi dalam jangka panjang belum merupakan ongkos yang paling minimum, sebab
jika kapasitas produksi yang berikutnya digunakan (AC2), produksi qa dapat
diproduksi dengan ongkos yang lebih rendah lagi A2 pada AC2.
Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Jika perusahaan ingin berproduksi 2
unit untuk jangka pendek,pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI
dengan biaya Rp 300,-. Untuk produksi 4 unit, pengusaha akan memilih kapasitas
pabrik pada kurva SACI2 dengan ongkos Rp 150,-. Pada produksi 4 unit ini, perusahaan
dapat menggunakan kapasitas pada SACI, tapi biayanya lebih tinggi dan
seterusnya. Kurva LRAC disebut pula dengan kurva amplop, sebab SAC selalu di
dalamnya.
Kurva LRAC bergerak kekanan semakin
menurun. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi,karena para
pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi, sehingga terjadi penghematan
ongkos produksi. Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah. Faktor-faktor
yang merupakan Economies Scale sebagai berikut:
1. Spesialisasi
faktor-faktor produksi.
2. Penurunan
harga bahan mentah,karena pembelian yang besar.
3. Hasil
dari produk sampingan.
4. Perusahaan
besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.
5. Diseconomies
Of Scale atau Decreasing Returns To Scale.
Perusahaan yang terus berkembang besar
pada suatu tngkat tertentu cenderung tidak efisien,sehingga produktifitasnya
menurun. Akibatnya ongkos produksi menaik. Hal ini terlihat pada kurva LRAC
sisi kanan menaik.
C. Penerimaan (Revenue)
Definisi
Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang,
ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka
mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan
(Revenue). Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang
dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan
sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang
diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total
penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual
dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P
Jenis-jenis Penerimaan
Jenis – jenis permintaan ialah :
1. Total penerimaan (Total revenue : TR)
yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR
merupakan garis lurus dari titik origin karena harga yang terjadi dipasar bagi
mereka merupakan suatu yang tidak bisa dipengaruhi, maka penerimaan mereka naik
sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar
persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin
karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya,
dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada
titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total
revenue: AR) yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual
atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total
penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue
: MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit
output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan
harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya
horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas
kekanan bawah dan nilainya dapat berupa: Positif, Sama dengan nol (0), dan Negatif.
D.
Keuntungan
Maximum
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh atau total dari
output yang telah di produksi sebelumnya. Keuntungan maksimum dapat di golongkan menjadi 3
golongan yaitu:
1. Pendekatan Total
Laba Total (P) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR)
dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar
antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan
mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai
berikut:
- Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
- Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil
Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barang yang diproduksikannya dinamakan hasil penjualan total (TR yaitu dari
perkataan Total Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna
harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual
perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis
lurus yang bermula dari titik O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC
berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi
mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR, perusahaan
memperoleh keuntungan. Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan
Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang
produksi adalah 7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Produksi
mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali,
perusahaan mengalami kerugian kembali. Perpotongan di antara kurva TC dan kurva
TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang
dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang
diterimanya. Perpotongan tersebut berlaku di dua titik yaitu titik A dan titik
B.
2.
Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah
perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis
dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total
per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah)
mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis
penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan
marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal Revenue) yaitu
tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi
barang yang diproduksikannya. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan
berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal. Kurva d() =
AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 =
AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan
Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal. Dalam jangka pendek terdapat 4 kemungkinan
dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (keadaan keseimbangan
perusahaan) yaitu:
- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
3.
Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata untuk suatu perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang
diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan
yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil
penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai
AR). Harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj
adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp
6000.
Dalam
mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata yaitu menggabungkan
antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna
Sumber:
http://faiza-ulfa.blogspot.com/2012/03/ongkos-dan-penerimaan.html
http://mohamadrza.wordpress.com/category/tugas-kuliah/page/2/
http://bumi-mulya.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
http://ferikaryana.blogspot.com/2012/07/keuntungan-masimum.html
http://bagussanjoyo.blogspot.com/2010/06/1-ongkos-penerimaan.html