Januari 2012


Agama merupakan sebuah landasan dan kepercayaan yang wajib hukumnya untuk dimiliki oleh setiap umat manusia. Dimana manusia mengimani sang pencipta. Dengan demikian, manusia dapat merasakan bahwa diri mereka bukanlah apa - apa dan tidak memiliki apapun karena hanya segala makhluk yang ada di alam semesta ini adalah milik sang pencipta yaitu Tuhan YME yang setiap saat segala sesuatu yang kita punya bisa saja diambil secara tiba – tiba entah itu berupa nyawa ataupun semua harta yang kita punya.

Agama dalam masyarakat berfungsi sebagai pengatur kehidupan dalam masyarakat, baik itu hubungan dengan Tuhan YME, hubungan dengan sesama manusia baik itu dengan yang satu kepercayaan (dalam hal ini maksud dari kepercayaan adalah agama) ataupun yang berbeda kepercayaan dan mengatur hubungan antara manusia dengan alam yang ada disekitarnya. Agama yang ada diberbagai negara dibumi ini tidak hanya satu melainkan ada beberapa agama yang berbeda. Tetapi, keragaman agama tersebut malah memicu terjadinya konflik. Sebenarnya konflik antar agama bisa diredam apabila setiap pemeluk agama menyadari akan pentingnya sikap toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama.

referensi: http://infokawulamuda.blogspot.com/2011/12/agama-dan-masyarakat_22.html

Agama dan Masyarakat

Posted on

Sabtu, 14 Januari 2012


Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan kita. Teknologi tercipta seiring berkembangnya ilmu pengerahuan. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi atau saling berhubungan. Bagi siapa saja yang bisa menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) maka ia akan bisa jauh lebih maju dan berkembang di era teknologi sekarang ini dibandingkan dengan orang yang GAPTEK (Gagap Teknologi). Dan bagi yang tidak bisa menguasai IPTEK maka akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan jaman. Bila perkembangan zaman terus melaju pesat sedangkan masih banyaknya masyarakat yang buta dengan IPTEK maka mereka akan tertinggal dan bahkan tidak bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan jaman sekarang. Hal itu mungkin saja bisa membuat masyarakat tersebut menjadi miskin karena cara lama yang mereka gunakan sudah tidak efektif dan efisien lagi di jaman sekarang ini. Namun, manusia tidak dapat menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah diharuskan untuk membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

Pertentangan sosial dan integrasi masyarakat merupakan hal yang tidak asing lagi bagi telinga kita dan keduanya saling berkaitan satu sama lain. Tidak hanya di Indonesia, tetapi  masyarakat di semua negara yang berada di belahan dunia manapun kita pasti akan menemui kasus tentang pertentangan sosial dan integrasi masyarakat tersebut. Pertentangan sosial sendiri dapat diartikan sebagai suatu kesalah pahaman yang terjadi di dalam masyarakat sehingga menimbulkan konflik antara individu dari kedua belah pihak atau antar kelompok yang dapat menimbulkan perpecahan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi, pertumbuhan politik yang majemuk serta masalah-masalah territorial.

Dikarenakan sering terjadinya pertentangan sosial di masyarakat, maka dalam hal ini diperlukannya suatu integrasi dalam masyarakat yang berguna untuk menyesuaikan kebiasaan serta pengendalian terhadap konflik dalam suatu sistem sosial tertentu. Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Dan di dalam memahami integrasi masyarakat juga ada integrasi nasional, yang sama-sama menyangkut masalah struktur, yaitu organisasi-organisasi formal. Integrasi nasional ini sangat mudah kita bangun jika kita melupakan semua perbedaan kita dan hanya menjunjung tinggi rasa nasionalisme kita untuk membela tanah air tercintai, yaitu Indonesia.

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Posted on

Jumat, 13 Januari 2012


Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja - pekerja musiman. Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan.

Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh masyarakat yang berada di desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Di kota juga tersedia tenaga kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat desa, misalnya saja tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan, permesinan, elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

Terlepas dari apakah itu masyarakat desa atau masyarakat kota, yang perlu diperhatikan adalah kehidupan didalammya yang harus dijalankan dengan toleransi dan menghargai perbedaan satu dengan yang lainnya. Dikarenakan adat, kebiasaan, pola interaksi dan tingkat loyalitas antara masyarakat desa dan  masyarakat sangat berbeda. Dengan demikian, kita sebagai masyarakat kota tidak boleh memandang rendah atau memandang sebelah mata masyarakat desa karena jika tidak ada masyarakat desa kita tidak dapat memperoleh bahan - bahan yang penting sebagai penunjang kelangsungan hidup kita.

Hubungan Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

Posted on

Rabu, 11 Januari 2012

Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan yang saling bertolak belakang. Pelapisan sosial adalah perbedaan tinggi dan rendahnya suatu kedudukan  seseorang dalam kelompoknya, bilamana dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Pelapisan sosial ini muncul di masyarakat dikarenakan gengsi kemasyarakatan sehingga menimbulkan lapisan – lapisan atau kelas - kelas di dalam masyarakat. Tinggi atau rendahnya lapisan sosial seseorang ditentukan oleh berbagai macam perbedaan, diantaranya kekayaan di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, serta kekuasaan dan wewenang. Pelapisan sosial ini dapat memberikan dampak yang buruk karena dapat menimbulkan konflik antar sesama masyarakat, hal ini membuat terjadiya perpecahan yang berujung pada disintegrasi bangsa.

Adapun kesamaan derajat adalah sesuatu yang membuat semua masyarakat berada di dalam kelas yang sama. Artinya tidak adanya perbedaan  antar sesama masyarakat dan semua masyarakat memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga runtuhlah dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah atau biasa disebut antara si kaya dan si miskin karena pada hakekatnya di mata Tuhan YME derajat semua manusia itu sama, yang membedakannya hanyalah tingkat keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya.