Keluarga dan masyarakat sangat erat kaitannya dalam pembentukan
karakter individu. Dimana keluarga adalah media sosialisasi pertama bagi
manusia. Dalam pertumbuh kembangan suatu individu tak dapat terlepas dari
peranan keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan penyakit sosial
sejak dini. Orang tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri atau bekerja,
cenderung hanya memikirkan keburuhan lahiriah bagi sang anak tanpa mempedulikan
bagaimana perkembangan anaknya merupakan awal dari rapuhnya pertahanan anak
terhadap serangan penyakit sosial. Kebutuhan terpenting bagi anak adalah
kebutuhan nonmateri seperti kasih sayang, perhatian secara langsung, dan orang
tua seharusnya bisa menjadi teman sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan
perasaannya agar anak tidak melakukan perbuatan yang menyimpang. Oleh
karena itu, sangatlah dibutuhkan suatu keluarga yang harmonis oleh suatu
individu dalam perkembangannya.
Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut
berperan dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Masyarakat
merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan,
itu berati sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat oleh sekumpulan orang. Jika
saja kita berada di didalam lingkungan yang rusak, cepat atau lambat kita akan
terbiasa dengan hal buruk yang dilakukan masyarakat sekitar kita bahkan kita
dapat mengikuti hal buruk tersebut karena kita sudah terbiasa dengan hal itu.
Contohnya saja seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, mungkin pada
awalnya kita adalah pribadi yang bersih dan selalu membuang sampah di tempat
sampah, namun pada suatu ketika, kita ingin membuang sampah tetapi tidak dapat
menemukan tempat sampah. Dikarenakan kita melihat masyarakat sekitar kita
dengan seenaknya membuang sampah disembarang tempat, secara tidak sadar kita
akan mengikuti kebiasaan buruk masyarakat di lingkungan kita dan menjadi
terbiasa dengan hal itu. Kebiasaan – kebiasaan buruk tersebut atau bisa
dibilang perilaku yang menyimpang, dapat terjadi salah satunya dikarenakan
tidak ada sangsi yang tegas dari pemerintah.
Bisa dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dan masyarakat hal
yang terpenting dalam pembentukan karakter individu. Oleh karena itu, untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga
dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek
sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri
bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan
masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu
memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedangkan
masyarakat sebagai media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan
ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah
sikap yang dilakukannya benar atau salah.