Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling
membutuhkan. Di antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat
ketergantungan karena keduanya saling membutuhkan satu sama
lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi
kebutuhannya akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging
dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis
- jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka
ini biasanya adalah pekerja - pekerja musiman. Pada saat musim tanam,
mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka mencari
pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan.
Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang
diperlukan juga oleh masyarakat yang berada di desa seperti pakaian, alat
elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Di kota juga tersedia tenaga
kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat
desa, misalnya saja tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan, permesinan,
elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga yang mampu
memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian,
peternakan ataupun perikanan darat.
Terlepas dari apakah itu masyarakat desa atau masyarakat kota,
yang perlu diperhatikan adalah kehidupan didalammya yang harus dijalankan
dengan toleransi dan menghargai perbedaan satu dengan yang lainnya. Dikarenakan
adat, kebiasaan, pola interaksi dan tingkat loyalitas antara masyarakat desa
dan masyarakat sangat berbeda. Dengan demikian, kita sebagai masyarakat
kota tidak boleh memandang rendah atau memandang sebelah mata masyarakat desa
karena jika tidak ada masyarakat desa kita tidak dapat memperoleh bahan - bahan
yang penting sebagai penunjang kelangsungan hidup kita.