A.   Definisi Konsumen

Konsumen adalah setiap orang yang menggunakan barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Ada beberapa definisi konsumen lainnya antara lain:

·         Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK)
Konsumen adalah setiap orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan

·         Tri Kunawangsih & Anto Pracoyo
Konsumen adalah mereka yang memiliki daya beli, yakni berupa pendapatan dan melakukan permintaan terhadap barang dan jasa

·         Cambrige International Dictionaries
Konsumen adalah seseorang yang membeli suatu barang atau jasa

·         Djokosantoso Moeljono
Konsumen adalah seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama, untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk, atau mendapatkan suatu jasa, dan membayar produk atau jasa tersebut


B.   Pendekatan Perilaku Konsumen

Teori pendekatan konsumen ada 2 macam, yaitu:
1.      Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna yang dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas. Tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga memiliki arti bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati bagi manusia. Pendekatan kardinal biasa disebut juga sebagai daya guna marginal.

Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan tingkat konsumennya, yaitu:
  • Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya
  • Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
  • Pendapatan konsumen tetap
  • Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
  • Pendekatan Konsumen Oridinal

2.      Pendekatan konsumen Ordinal
Pendekatan konsumen ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak perlu diukur tetapi hanya cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.

Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen, yaitu:
  • Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
  • Kepuasan konsumen dapat diurutkan dari ordering
  • Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan. Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan karena tidak flexible dan jarang dilakukan.


C.    Konsep Elastisitas


Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami timbulnya permasalahan yang ada di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering digunakan sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan.

Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.

Berikut ini adalah macam – macam besaran elastisitas yaitu:

1.      Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan ditunjukan dalam bentuk presentase petunjuk permintaan perubahaan atau kuantitasyang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Terdapat pula jenis – jenis elastisitas permintaan yaitu :
  • Permintaan tidak elastis sempurna (e = 0) : Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
  • Permintaan tidak elastis (e < 1) : Presentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat pada produk kebutuhan.
  • Permintaan uniter elastis (e = 1) : Presentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik.
  • Permintaan elastis (e > 1) : Presentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya.
  • Permintaan elastis sempurna (e = tak terhingga) : Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal.

Adapun faktor utama yang menentukan elastisitas permintaan yaitu :
  • Produk substitusi artinya semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis.
  • Presentase pendapatan yang dibelanjakan artinya semakin tinggi bagian pendapatan yangdigunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis.
  • Produk mewah vs kebutuhan artinya Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
  • Jangka waktu permintaan dianalisis artinya semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi.

2.      Elastisitas Permintaan dan Total Penerimaan
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen elastisitas nya, yaitu :
  • Permintaan tidak elastis sempurna (e = 0) : Perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang.
  • Permintaan tidak elastis (e < 1) : Presentase perubahan kuantitas yang diminta < dari presentase perubahan harga.
  • Permintaan uniter elastis (e = 1) : Presentase perubahan kuantitas = presentase perubahan harga.
  • Permintaan elastis (e > 1) : Presentase perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga.
  • Permintaan elastis sempurna (e = tak terhingga) : Kenaikan harga akan menyebabkan permintaan turun jadi 0.

3.      Elastisitas Penerimaan
Elastisitas ini hampir sama dengan elastisitas permintaan dan total penerimaan. Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli.

4.      Elastisitas silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya.
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu:
  • Produk Substitusi: Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B.
  • Produk Komplementer: Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B.

5.      Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya juga berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk presentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.

Jenis-jenisnya:
  • Penawaran tidak elastis sempurna (E = 0)
  • Penawaran tidak elastis (e < 1)
  • Penawaran uniter elastis (e = 1)
  • Penawaran elastis (e > 1)
  • Penawaran elastis sempurna (e = tak terhingga)



Sumber:
http://carapedia.com/pengertian_definisi_konsumen_info2078.html
http://definisipengertian.com/2011/pengertian-konsumen/
http://hertadipramayudha.blogspot.com/2011/04/pendekatan-kardinal-dan-ordinal.html
http://anggaprabowoblogspotcom.blogspot.com/2013/03/perilaku-konsumen.html

Perilaku Konsumen

Posted on

Sabtu, 30 Maret 2013

Leave a Reply