Wireless charger adalah salah satu dari banyak fitur baru yang muncul pada
smartphone terbaru, mulai dari Google Nexus 4 dan Samsung Galaxy S4 hingga
Lumia 920 Nokia. Bahkan ada yang menambah kemampuan pengisian nirkabel untuk
Apple iPhone 5.
Wireless charger menggunakan induksi magnetik. Perangkat diletakkan di atas
permukaannya dan baterai diisi secara otomatis - tidak dibutuhkan kabel.
Cara Kerja Wireless Carger
Wireless charger segera menarik perhatian karena memungkinkan Anda untuk
mengisi daya smartphone Anda lansung tanpa mencolok ke kabel. Hanya
dengan menempatkan smartphone pada charger nirkabel, pengisian daya segera
dimulai. Tentu saja, wireless charger sendiri masih harus dipasang ke colokan
dinding. Keharusan untuk menggunakan perangkat terpisah yang harus dicolok ke
dinding inilah yang menyebabkan Phil Schiller, Apple, berpendapat bahwa
pengisian nirkabel "sebenarnya, untuk kebanyakan situasi, akan lebih
rumit" - karenanya iPhone belum mengadopsi pengisian nirkabel.
Wireless carger lebih tepat disebut sebagai "pengisian induktif"
karena menggunakan induksi magnetik. Penjelasan singkat adalah perangkat ini
menggunakan magnet untuk mengirimkan energi. Arus yang berasal dari stop kontak
dinding bergerak melalui kawat dalam charger nirkabel, menciptakan medan
magnet. Medan magnet menciptakan arus listrik dalam kumparan di dalam perangkat
elektroniik. Kumparan ini terhubung ke baterai dan arus listrik mengisi
baterai. Perangkat harus memiliki hardware yang sesuai untuk mendukung
pengisian nirkabel - perangkat tanpa kumparan yang tepat tidak dapat diisi
secara nirkabel.
Penggunaan di smartphone semakin marak, tapi Anda mungkin sudah menggunakan
perangkat dengan wireless charger. Jika Anda memiliki sikat gigi elektrik,
mungkin anda telah menggunakan teknologi wireless charger - jika tidak, akan
ada risiko terjadi sengatan listrik mengingat sikat gigi dan charger-nya bisa
menjadi sangat basah.
Standar
Wireless charger telah menjadi lebih dan lebih umum. Anda dapat membeli ponsel dengan
kumparan wireless charger di dalamnya, membeli pad pengisian nirkabel dari toko
elektronik, dan lokasi bisnis seperti Starbucks mulai menyediakan wireless
charger, sehingga Anda dapat menempatkan smartphone Anda dan mengisi ulang
selagi Anda minum kopi.
Ada satu masalah: Perusahaan yang terlibat belum memiliki kesatuan standar
untuk wireless charger.
Standar ini harus dirancang untuk memastikan bahwa perangkat dan pengisi daya
nirkabel dari perusahaan yang berbeda dapat bekerja sama. Ada tiga standar: Qi,
PMA (Power Matter Alliance) Powermat, dan A4WP (Alliance for
Wireless Power). Terjadi banyak keruwetan pada saat ini. Sebagai contoh,
Google saat ini mendukung teknologi PMA Powermat. Namun, wireless charger pada
Google Nexus 4 menggunakan standar Qi karena diproduksi oleh LG. Namun, LG
sekarang juga bergabung dengan PMA.
Sementara perangkat saat ini banyak yang menggunakan standar Qi, namun
sepertinya standar PMA mungkin menjadi yang paling populer di masa depan - yang
berarti perangkat saat ini mungkin tidak kompatibel dengan pengisi wireless
charger di masa depan. Ada juga kemungkinan bahwa standar lain dapat mengambil
alih.
Bagaimana Anda Dapat Menggunakan Wireless Charger Pada Saat Ini?
Untuk menggunakan wireless charger dengan smartphone, Anda akan membutuhkan
smartphone yang mendukung wireless charger dan pad wireless charger.
Smartphone populer yang mendukung wireless charger termasuk diantaranya:
- Google Nexus 4.
- Samsung Galaxy S4: Anda akan
membutuhkan official "wireless charger cover" yang menggantikan
panel belakang Galaxy S4.
- HTC Droid DNA: ponsel HTC
lainnya, seperti HTC One, tidak didukungan wireless charger.
- Nokia Lumia 920 dan Lumia 820.
- iPhone Apple 5: Wireless
charger tidak termasuk dalam paket iPhone 5, tetapi Anda dapat membeli Powermat
yang menambahkan kemampuan pengisian nirkabel ke iPhone Anda.
Semua smartphone di atas menggunakan standar Qi, kecuali Apple iPhone 5
yang dibuat oleh Powermat, yang menggunakan standar Powermat sendiri.
Hati-hati saat membeli pad wireless charger untuk memastikan mereka bekerja
dengan smartphone Anda. Meskipun wireless charger ditujukan untuk bekerja pada
semua smartphone bersertifikat yang mendukung standar tersebut - Nexus 4, yang
menggunakan standar Qi, seharusnya bekerja dengan semua pengisi Qi - namun
beberapa pengguna kecewa karena menemukan Nexus 4 mereka tidak bekerja dengan
charger Qi tertentu. Ini adalah masa-masa awal perkembangan wireless charger
smartphone, dan tampaknya masih diperlukan perkembangan lebih lanjut, terlebih
dalam hal standarisasi.
OPINI
Menurut saya, perkembangan wireless charger ini tidak berkembang dengan cepat dikarenakan meskipun artikel tersebut dirilis pada pertengahan tahun 2013, namun sampai pertengahan tahun 2015 sekarang ini, wireless charger ini masih jarang dijumpai khususnya di Indonesia. Masih jarang pengguna smartphone dalam menggunakan wireless charger mungkin karena wireless charger tidak banyak perbedaannya dengan charger biasa.
Sumber : http://www.indoenergi.com/2013/07/wireless-charger-mengisi-daya-baterai.html